Belakangan ini ramai dibicarakan tentang Geopark Merangin yang teletak di desa Air batu Kecamatan Renah Pembarap. Tapi sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Geopark Merangin ada baiknya kita mengetahui definisi Geopark itu sendiri.
Konsep Geopark pertamakali berkembang di daratan Benua Eropa pada tahun 1999 , dengan adanya pembentukan European Geopark Network ( EGN ) yang mendapat dukungan dari badan PBB UNESCO agar membentuk UNESCO Official Global Network of National Geopark di tahun 2001, yang kemudian bertukar nama menjadi Global Geopark Network (GGN) dan pada tahun 2012 UNESCO menetapkan 90 Geopark Dunia yang tersebar di 27 negara agar masyarakat yang berada di suatu kawasan Geopark akan menjaga kelestarian kawasan sebagai warisan dunia.
Geopark Merangin - Jambi
Geopark Merangin Jambi -baru resmi menjadi anggota geopark nasional pada 25 September 2013- bersama lima kawasan lain: Danau Toba (Sumatra Utara), Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Raja Ampat (Papua), Kawasan Kars Sewu (Jawa Tengah), dan Green Canyon (Jawa Barat) tengah mengantri menyusul Gunung Batur. Prestasi ini dimulai dari ketidak sengajaan masyarakat yang menemukan fosil purba berukuran 2,5 meter tepat berada di pinggir sungai tempat mereka melakukan aktifitas arung jeram. tentu saja hal ini membawa dampak positif bagi semua kalangan , pemerintah, masyarakat bahkan untuk Indonesia itu sendiri. Kenapa Indonesia ? apa hubungannya daerah kecil ini sehingga harus disangkut pautkan dengan Indonesia ? apa kelebihan Geopark ini ? kenapa Geopark Merangin begitu menyita perhatian Internasional ? jawabannya mudah , karena Geopark Kabupaten Merangin menyimpan harta karun peninggalan peradaban dunia yang menjadi sejarah pembentukan bumi yang diperkirakan telah berumur 350 tahun , dan jika kita ingin membandingkan dengan pesaing terdekatnya yaitu Geopark di Amerika dan China jelas saja Geopark Merangin adalah yang terlengkap , hal tersebut dikarenakan selain banyaknya peninggalan fosil kayu Araucarixylon dan fosil stereochia semireticalatus yang berupa jenis kerang-kerangan (brachiopoda) , kerang mutiara purba (nautiloide) dan bellerophon yang tercetak membatu di batu endapan lava dan abu gunung vulkanik purba juga disebabkan karena Geopark Merangin berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang cenderung masih terjaga kelestariannya. Semantara Geopark di Amerika dan China itu sendri memiliki tinggalan ekologi yang sudah mulai rusak akibat ulah industri dan manusia itu sendiri.
Konsistensi Penelitian
Riset yang dilakukan oleh para ahli masih dalam tahap pengembangan, penelitian di wilayah Geopark Merangin masih dalam berada dalam ruang lingkup wilayah kecil , berdasarkan kajian pakar geologi , formasi Geopark Merangin diperluas ke berbagai segmen wilayah yaitu Kerinci , Sarolangun dan Tanjung Jabung Barat. Para ahli memperkirakan jauh dikedalaman tanah serta di sepanjang sungai Batang Merangin dan Mengkarang masih banyak terdapat fosil yang belum diselidiki.
Dari Jeram Nenong sampai Ladeh disisi kiri-kanan sungai adalah kawasan bebatuan granit , disana terdapat inti dari Geopark berupa lapisan batu yang menyimpan fosil ratusan juta tahun silam. Para ahli menyebutkan zaman dahulu diperkirakan gunung berapi meletus 5 kali dalam rentang waktu 20 juta tahun. Akibat letusan tersebut debu vulkanik lava yang akhirnya membentuk proses pembekuan di sekitar pohon purba dengan nama latin Araucarixylon yang telah membatu tertimbun endapat vulkanik setebal 7 meter dengan akar menjulur ± 7 meter yang berasal dari Zaman Perem.
Diharapkan konsistensi penelitaian menemukan fosil-fosil baru yang akan memperkuat Geopark Merangin agar diakui oleh Unesco pada tahun 2015 dan jika benar fosil berukuran 2,5 meter yang ditemukan oleh masyarakat tadi terbukti kebenarannay maka akan melengkapi tesis yang menyatakan bahwa pada zaman dahulu daratan Jambi merupakan bagian dari daratan Indocina.
Istilah Geopark secara harfiah berarti taman bumi yang mengacu pada situs warisan geologis (geological heritages) dan teritegrasi dengan warisan budaya (cultural heritages) di wilayah itu sendiri yang bertujuan sebagai bagian konservasi , edukasi dan pembangunan dengan sistem berkesinambungan.
Konsep Geopark pertamakali berkembang di daratan Benua Eropa pada tahun 1999 , dengan adanya pembentukan European Geopark Network ( EGN ) yang mendapat dukungan dari badan PBB UNESCO agar membentuk UNESCO Official Global Network of National Geopark di tahun 2001, yang kemudian bertukar nama menjadi Global Geopark Network (GGN) dan pada tahun 2012 UNESCO menetapkan 90 Geopark Dunia yang tersebar di 27 negara agar masyarakat yang berada di suatu kawasan Geopark akan menjaga kelestarian kawasan sebagai warisan dunia.
Geopark Merangin - Jambi
Geopark Merangin Jambi -baru resmi menjadi anggota geopark nasional pada 25 September 2013- bersama lima kawasan lain: Danau Toba (Sumatra Utara), Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Raja Ampat (Papua), Kawasan Kars Sewu (Jawa Tengah), dan Green Canyon (Jawa Barat) tengah mengantri menyusul Gunung Batur. Prestasi ini dimulai dari ketidak sengajaan masyarakat yang menemukan fosil purba berukuran 2,5 meter tepat berada di pinggir sungai tempat mereka melakukan aktifitas arung jeram. tentu saja hal ini membawa dampak positif bagi semua kalangan , pemerintah, masyarakat bahkan untuk Indonesia itu sendiri. Kenapa Indonesia ? apa hubungannya daerah kecil ini sehingga harus disangkut pautkan dengan Indonesia ? apa kelebihan Geopark ini ? kenapa Geopark Merangin begitu menyita perhatian Internasional ? jawabannya mudah , karena Geopark Kabupaten Merangin menyimpan harta karun peninggalan peradaban dunia yang menjadi sejarah pembentukan bumi yang diperkirakan telah berumur 350 tahun , dan jika kita ingin membandingkan dengan pesaing terdekatnya yaitu Geopark di Amerika dan China jelas saja Geopark Merangin adalah yang terlengkap , hal tersebut dikarenakan selain banyaknya peninggalan fosil kayu Araucarixylon dan fosil stereochia semireticalatus yang berupa jenis kerang-kerangan (brachiopoda) , kerang mutiara purba (nautiloide) dan bellerophon yang tercetak membatu di batu endapan lava dan abu gunung vulkanik purba juga disebabkan karena Geopark Merangin berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang cenderung masih terjaga kelestariannya. Semantara Geopark di Amerika dan China itu sendri memiliki tinggalan ekologi yang sudah mulai rusak akibat ulah industri dan manusia itu sendiri.
 |
| Fosil yang ditemukan oleh masyarakat yang menggemparkan dunia geologi internasional |
 |
| Fosil jenis kerang-kerangan (brachiopoda) |
 |
| Fosil Tumbuhan Purba |
Konsistensi Penelitian
Riset yang dilakukan oleh para ahli masih dalam tahap pengembangan, penelitian di wilayah Geopark Merangin masih dalam berada dalam ruang lingkup wilayah kecil , berdasarkan kajian pakar geologi , formasi Geopark Merangin diperluas ke berbagai segmen wilayah yaitu Kerinci , Sarolangun dan Tanjung Jabung Barat. Para ahli memperkirakan jauh dikedalaman tanah serta di sepanjang sungai Batang Merangin dan Mengkarang masih banyak terdapat fosil yang belum diselidiki.
Dari Jeram Nenong sampai Ladeh disisi kiri-kanan sungai adalah kawasan bebatuan granit , disana terdapat inti dari Geopark berupa lapisan batu yang menyimpan fosil ratusan juta tahun silam. Para ahli menyebutkan zaman dahulu diperkirakan gunung berapi meletus 5 kali dalam rentang waktu 20 juta tahun. Akibat letusan tersebut debu vulkanik lava yang akhirnya membentuk proses pembekuan di sekitar pohon purba dengan nama latin Araucarixylon yang telah membatu tertimbun endapat vulkanik setebal 7 meter dengan akar menjulur ± 7 meter yang berasal dari Zaman Perem.
 |
| Wisatawan Internasional dan Peneliti mengunjungi lokasi geopark |
 |
| Harta Karun Dunia yang tidak ternilai harganya |
Diharapkan konsistensi penelitaian menemukan fosil-fosil baru yang akan memperkuat Geopark Merangin agar diakui oleh Unesco pada tahun 2015 dan jika benar fosil berukuran 2,5 meter yang ditemukan oleh masyarakat tadi terbukti kebenarannay maka akan melengkapi tesis yang menyatakan bahwa pada zaman dahulu daratan Jambi merupakan bagian dari daratan Indocina.
Dampak Geopark Merangin
Peran aktif dari semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian dan keaslian Geopark ini sangat berpengaruh besar pada pencitraan Indonesia khususnya Kabupaten Merangin di mata dunia internasional. Pengembangan konsep kawasan yang berkelanjutan untuk menyelaraskan tiga kekayaan alam merangin yaitu Geologi , Hayati dan Budaya dengan tujuan untuk membangun serta mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada asas perlindungan terhadap tiga keragaman itu sendiri.
Kita semestinya bersyukur telah diberikan Sang Pencipta kekayaan alam yang tidak ternilai harganya , jika tidak adanya apresiasi akan nilai dan makna keunikan , kelangkaan serta estetika dari keragaman warisan di Bumi Tali Undang Tambang Teliti, maka cepat atau lambat anugrah ini akan terkikis oleh keserakahan manusia yang selalu ingin mengangkangi anugrah tuhan tanpa mengenal rasa puas.
